Kota Di Luar Angkasa
Berdasarkan
penelitian Dr. Rafferty dari Washington University, populasi dunia akan
mencapai 11 miliar pada tahun 2100. Namun kabar baiknya, diperkirakan
pada tahun itu pula manusia bisa tinggal di kota luar angkasa.
Dalam
waktu dekat, berpindah dan berdiam di orbit bumi adalah solusi paling
logis menurut Dr. Al Globus, ilmuwan di pusat riset Nasa Ames. Ia telah
mengerjakan banyak proyek NASA, antara lain teleskop Hubble, ISS,
pesawat luar angkasa, dan lainnya. Berdasarkan pengamatannya, manusia
bisa mulai berpindah ke orbit yang mengitari planet pada akhir abad ini,
jika bahaya asteroid bisa dihindari.
Selama beberapa dekade terakhir, ia mulai tertarik membuat tempat tinggal di luar angkasa. Akhirnya tercetus ide tentang kontes Space Settlement,
kota buatan di orbit bumi untuk manusia. Di ajang ini, para mahasiswa
ditantang untuk mendesain kota luar angkasa untuk manusia.
Globus
yakin ide ini dapat terwujud jika dalam beberapa abad ke depan tidak
terjadi bencana besar. �Manusia punya kemampuan, uang, dan ilmu
pengetahuan yang mendukung,� kata Globus. Ia menjelaskan bahwa tempat
tinggal di luar angkasa ini bukanlah planet mirip bumi yang kita cari,
tetapi mirip sebuah kota yang ada di bumi. Dengan begitu, kita bisa
mengunjungi saudara yang masih tinggal di bumi.
Tidak seperti ISS yang hanya bisa menampung 6 orang, Space Settlement mampu
menampung ratusan bahkan ribuan orang. Kota kecil ini harus memiliki
gravitasi buatan dengan cara berputar mengelilingi porosnya.
Memang
masih terdapat beberapa halangan agar manusia bisa tinggal di kota luar
angkasa. Pertama, masalah dana untuk terbang ke luar angkasa dengan
roket. Kendala lain adalah membuat kehidupan kota luar angkasa layaknya
kota di bumi dengan segala kehidupannya. Oleh karena itu perlu dibuat
pertanian dalam ruangan dan juga dukungan energi solar. Satu lagi
tantangan terberat yaitu bagaimana melindungi warga di kota buatan ini
dari paparan kosmis dan radiasi solar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar