PANGERAN BERPECI PUTIH
Oleh Qonita Ash-Shofa
Pangeran...
ingatan tentangmu, masih terlalu segar untuk ku buang.
Garis tawamu yang bungakan hati.
juga suaramu yang getarkan jiwa.
Aku merindumu.
Rindu tiap detil sketsa wajahmu.
Rindu bunyi derap langkahmu.
Rindu caramu tersenyum.
Terkadang, lelah memaksaku untuk berhenti.
Namun bayangmu, terlanjur menjadi film kesukaanku.
Yang kapanpun aku mau. aku akan memutarnya.
Pangeran berpeci putih...
aku ingin merayu.
dengarkanlah.
aku ingin bertemu lagi.
berdiri di hadapmu, menikmati senyum sempurna yang kau miliki.
dan menghirup nafas terwangi yang kau punya.
aku berjanji pangeran.
jika kelak saat kita jumpa, peci putihmu telah menua dan usang.
cinta yang ku punya, masih putih dan tak pudar setitik pun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar