ZAMRUD MERAH
Oleh Sara Aneslina
Sedetik waktu selalu berarti
secerca harapan slalu tersimpan
melayang bersama mimpi malamku
berbaur dengan hayalan konyolku
Kebodohanku atau ketulusanku?
atau semua hanya ilusi,
harapan seindah batu zamrud yang ku gantung di langit merah tua.
di ujung samudra hindia.
Tatapan kosong,sorot mata penuh harapan
memandang hamparan laut luas bersama zamrud merah yang mulai memudar,
tengelam bersama ketulusan, kebodohan atau ilusi itu.
Suatu bayang yang selalu mengganguku
sebuah kemesraan indah
layaknya zamrud merah yang menyala
namun mulai tergores oleh besi tajam
perlahan pasti hancur
Mengores ingatan buruk,yang mulai menghilang di kubur matahari samudra hindia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar