Seorang kawan menceritakan Kisah ini.
Kisah ini bermula saat
ia kena piket pada hari Minggu kemarin, dan pulangnya pukul 10 malam.
Sebelum pulang ia mengantarkan pacarnya ke daerah Bintaro. Kembali
pulang naik taksi lewat jalur Pondok Indah. Sekitar pukul 11 malam,
taksi itu mogok di depan sebuah rumah mewah. Tiba tiba saja ada seorang
bapak yang keluar dari rumah itu menghampiri sopir taksi. Ia menawarkan
jasa untuk meminjamkan peralatan membetulkan mobil. Ia juga memberi
sebuah busi.
Letak kerusakan mobil itu memang pada salah busi
yang ngadat. Si tuan rumah menawarkan untuk memasangkan busi. Sementara
kawan saya, didatangi seorang pembantu dan dikasih air. Sampai di sini
supir taksi dan kawan saya belum curiga. Cuma yang dia ingat rumah itu
terang dan terlihat ramai. Bahkan terdengar orang main basket. Ada juga
suara piano. Si tuan rumah dan pembantunya sangat ramah sekali.
Setelah selesai diperbaiki, mereka jalan. Sesampai di lampu merah depan
Mal Pondok Indah mereka dihentikan oleh polisi yang mengendarai motor.Â
Semula dikira si supir ia melanggar rambu rambu lalu lintas. Tapi si
polisi cuma ingin bertanya : ketika taksinya itu mogok, apakah ada
seorang bapak keluar. Si sopir menjawab, ya. Si polisi memperingati agar
hati hati lewat situ. Karena yang menghampiri mereka bukanlah manusia
tapi hantu penghuni rumah itu.
Konon, dirumah itu pernah tinggal
sebuah keluarga. Suatu hari mereka beserta pembantunya di bantai oleh
sekawanan perampok. Semuanya mati. Ada yang bilang motifnya persaingan
bisnis. Perampokan itu hanya kedok. Setelah beberapa hari kejadian,
mulai banyak kejadian aneh aneh di rumah itu, semakin angker.
Kata cerita cerita orang, banyak supir taksi yang lewat situ diganggu.
Ada juga yang cerita, menjelang subuh atau habis magrib suka terlihat
anak kecil main basket di lapangan parkir. Rumah itu kini ditumbuhi
alang alang, pokoknya nggak terawat. Itu kalau siang hari. Kalau malam
hari, rumah itu jadi bagus kelihatannya. Katanya rumah itu dijual
seharga 150 juta, tapi nggak laku laku.
Bayangin rumah di Pondok Indah seharga itu.
Kembali ke cerita kawan saya. Entah kenapa, setelah distop polisi,
taksi itu tidak mau nyala lagi. Si supir ingat, bukankah tadi si tuan
rumah memasangkan busi. Jangan jangan….Dan benar saja busi itu berubah
menjadi kayu yang wangi. Kawan saya langsung ganti taksi. Sepulangnya ia
langsung muntah muntah. Sekujur tubuhnya panas dingin, matanya melotot
terus. Mukanya pucat pasi.
Setelah dipanggil ustad, dia mulai
sadar. Dan akhirnya bercerita. Air yang ia minum keluar begitu saja.
Warna air itu yang tadinya putih, menjadi…..merah kayak darah. Ihhh.
Sangat menakutkan, walau nggak ngeliat langsung.
Mungkin kawan
kawan udah pada tahu cerita ini. Bisa jadi kejadian itu benar, bisa
juga… (terserah). Tapi waktu saya ingin tidur ada perasaan takut. Tapi
saya sadar nggak pernah ada orang meninggal yang gentayangan. Semua itu
kelakuan setan untuk menakut nakutkan orang, supaya imannya luntur. Tapi
tetap saja serem… apalagi setelah saya tahu dari mulut kawan saya itu
keluar air merah kayak darah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar