1. Banua Wuhu, Sulawesi Utara
via mahaliyanahariyanti.blogspot.com
Ingin
melihat aktivitas gunung berapi sekaligus menyelam? Di Banua Wuhu, Anda
bisa melihat dua keindahan Indonesia yang tidak biasa itu. Banua
Wuhu adalah gunung berapi yang berada di dasar laut dengan ketinggian
400 meter dari dasar laut. Banua Wuhu terletak di area Kepulauan
Sangihe, Sulawesi Utara. Titik
kepundan gunung ditandai oleh keluarnya gelembung di antara bebatuan
pada kedalaman 8 meter. Suhu air rata-rata di sana 37-38 derajat
Celsius. Di sejumlah lubang, keluar air panas yang tampaknya mampu
membuat tangan telanjang melepuh bila coba-coba merogoh ke dalamnya. Namun, di tengah bahayanya gunung berapi ini, di sekitarnya hidup biota laut yang menarik, dengan terumbu karang yang rapat di kedalaman 10-20 meter. Tak heran, Banua Wuhu jadi salah satu destinasi selam yang unik di Indonesia. Konon, di Banua Wuhu terdapat lorong bawah laut yang tembus dua arah. Masyarakat setempat menyelenggarakan upacara Tulude setiap akhir Januari. Dua pekan sebelum ritual tersebut, seorang tetua adat akan menyelam dengan membawa piring putih berisi emas ke lorong tersebut sebagai persembahan agar Banua Wuhu tidak murka. Disini, Anda akan kagum saat melihat Gunung Berapi dalam laut yang ada di Banua Wuhu.
2. Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat
via polynskaruthbrenda.blogspot.com
Sebagai
negara kepulauan, Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan pantai-pantai
indah yang menjadi daya tarik wisata. Tak hanya keindahan pantai,
ombak-ombak di Indonesia juga spektakuler, bahkan didapuk sebagai salah
satu ombak selancar terbaik di dunia. Salah
satu ombak terbaik di Indonesia berada di Kepulauan Mentawai, Sumatra
Barat. Kepulauan Mentawai sudah tersohor di kalangan wisatawan
mancanegara sebagai salah satu tempat berselancar paling menantang di
seluruh dunia. Mentawai bahkan dijuluki Hawaii-nya Indonesia. Pada
setiap tahunnya, kunjungan wisatawan ke Mentawai mencapai 12.000 orang,
sebagian besar peselancar dari berbagai penjuru dunia yang ingin
'memburu' ombaknya. Faktanya, Kepulauan Mentawai (Sipora, Sikakap, Pagai Utara, dan Pagai Selatan) memiliki 400 titik selancar terbaik, 23 di antaranya bahkan berskala internasional. Pantai-pantai Mentawai yang dikagumi para peselancar, antara lain Pantai Nyangnyang, Pantai Karang Bajat, Pantai Karoniki, dan Pantai Pananggelat Mainuk yang semuanya terletak di Kecamatan Siberut Selatan. Di Kecamatan Sipora terdapat beberapa pantai, seperti Pantai Katiet Bosua dan Pantai Selatan, sedangkan di Kecamatan Pagai Utara terdapat Pantai Barat. Masalah yang dimiliki Mentawai adalah masih kurang memadainya infrastruktur. Untuk mencapai Mentawai dari Ibu Kota Sumatra Barat, Padang, wisatawan harus menggunakan kapal laut dengan memakan waktu perjalanan beberapa jam. Di Mentawai ombaknya sangat spektakuler, tak kalah dengan Hawai.
3. Krakatau, Lampung
ulunlampung.blogspot.com
Indonesia
memiliki gunung berapi yang masih aktif, dengan sejarah letusan
mengerikan. Gunung tersebut adalah Gunung Anak Krakatau di Lampung. Gunung
ini berada di Pulau Krakatau, pulau vulkanik yang masih aktif di
perairan Selat Sunda. Krakatau terkenal karena letusannya pada 26-27
Agustus 1883. Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunaminya
menewaskan sekira 36.000 jiwa. Hingga
saat ini, anak Gunung Krakatau masih aktif, yang justru menjadikannya
destinasi wisata petualangan. Biasanya, wisatawan akan menyewa perahu
untuk melihat keindahan Krakatau dari jauh, atau bisa juga dengan
menjelajahi Pulau Krakatau hingga ke puncaknya. Untuk
mencapai puncak Anak Krakatau nampaknya mudah, karena jalurnya mulus,
hanya vertikal. Akan tetapi, medan yang Anda tempuh adalah jalan yang
seluruhnya berpasir, membuat perjalanan mencapai puncak semakin sulit. Sebaiknya
tidak mencapai puncak Krakatau di siang hari, karena panasnya tidak
tertahankan. Pengunjung juga diminta tidak berada terlalu dekat dengan
kawah, karena khawatir masih mengeluarkan zat beracun.4. Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur
qieyubie.blogspot.com
Tak
perlu jauh-jauh ke Afrika, di Indonesia Anda juga bisa bertualang
bersama hewan liar. Apalagi, Indonesia punya hewan purba yang ganas,
yaitu komodo di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur. Saat
tiba di Taman Nasional Komodo, bersiaplah karena Anda akan merasa
berada di sebuah planet lain, bukan di Indonesia. Selain menawarkan
keindahan bawah laut dan taman nasional yang tidak biasa, di sini hidup
hewan purba yang ganas, komodo. Komodo
adalah kadal besar dengan panjang 2-3 meter dan berat mencapai 165
kilogram. Komodo bukan sekadar kadal, melainkan hewan predator yang
cukup berbahaya. Komodo hanya butuh sekali gigitan untuk melumpuhkan
mangsanya, karena air liurnya mengandung ratusan bakteri. Sekali gigit,
Anda bisa terkapar!Karena itu, wisatawan tidak bisa sembarangan bila ingin melihat komodo di Taman Nasional Komodo. Anda harus didampingi oleh pemandu wisata yang berpengalaman. Meski demikian, sebaiknya Anda tetap berhati-hati, karena beberapa waktu lalu staf taman nasional ini digigit oleh komodo saat bertugas. Tak tanggung-tanggung, bahkan jika Anda memiliki luka terbuka atau perempuan yang sedang haid, disarankan tidak berada dekat komodo. Pasalnya, hewan ini sangat sensitif terhadap bau darah. Disini saat menjelajah pulau hewan purba ganas tentunya adrenalin Anda akan berpacu dengan kencang,
5. Bungee Jumping Kuta, Bali
tamudomestik.blogspot.com
Ke Bali jangan hanya bersantai di pantainya. Bali juga memiliki objek-objek wisata yang dapat memacu adrenalin Anda. Kawasan
Kuta, Bali, dikenal sebagai pusat keramaian turis dengan Pantai Kuta
yang meriah dan bar-bar di sekelilingnya yang tak pernah sepi
pengunjung. Kuta juga memiliki sarana pemacu adrenalin yang patut Anda
coba. Kunjungi
Bali Bungy Jumping, atraksi wisata yang berada di Pantai Seminyak.
Lokasinya tepat di depan Double Six Club yang populer di kalangan
wisatawan. Bali Bungy Jumping akan membawa Anda lompat bebas dari ketinggian 45 meter. Diperkirakan harganya sekira Rp550 ribu, dan sambil melompat Anda bisa melihat panorama indah Pantai Seminyak dan Kuta di sekitarnya. Satu lagi wisata adrenalin yang bisa dinikmati di Kuta adalah Bali Slingshot. Atraksi ini cocok bagi Anda yang ingin melakukan atraksi mendebarkan, tapi tak ingin sendirian. Dengan Bali Slingshot, Anda akan dimasukkan dalam suatu kapsul yang terikat pada dua menara vertikal. Kemudian, kapsul ini akan terpontang-panting setinggi 50 meter, seperti sebuah ketapel. Perut Anda pasti terkocok saat memainkan wahana ini. Untuk dua orang, harga memainkan Bali Slingshot ini adalah sekira Rp600 ribu. Disaat melompat dari Ketinggian 45 Meter, Anda akan disuguhi keindahan panorama Kuta sebagai hadiahnya.
6. Green Canyon, Jawa Barat
morincirebon.blogspot.com
Upss,
ini bukan Grand Canyon di Amerika, tapi Green Canyon. Green Canyon
adalah objek wisata menantang yang dapat Anda temukan di dekat Pantai
Pangandaran, Jawa Barat. Green
Canyon adalah aliran sungai dengan arus yang lumayan kencang
dikelilingi tebing-tebing tinggi. Karena air dan sekeliling tebingnya
berwarna hijau, makanya tempat ini disebut Green Canyon. Untuk
menyusuri Green Canyon, Anda harus menggunakan ketinting atau perahu
kayu yang ada di pintu masuk obyek wisata ini. Ketinting akan membawa
Anda menyusuri sungai, sambil melihat pemandangan indah di tepi sungai.
Terkadang ada ular atau kadal di sekitarnya. Ketika perahu melambat, pemandangan yang mencengangkan tepat di depan mata Anda.Tebing tinggi kembar berdiri di setiap sisi sungai, dengan stalaktit dan stalagmit, air yang jernih, dan Anda mungkin akan berpikir bahwa ini adalah Taman Eden. Air mengalir turun dari setiap sisi tebing menciptakan suara gemuruh air terjun. Jika air tidak sedang pasang, Anda bisa berjalan di bawah goa besar ini dan mengagumi kedua tebing besarnya. Bila berani, cobalah melompat dari tebing-tebing yang ada di sekeliling sungai. Tak perlu khawatir, tingginya hanya sekira lima meter dan di dalam sungai tidak ada batu-batu besar yang dapat membahayakan Anda. Biasanya wisatawan yang berkunjung ke Green Canyon akan menghabiskan waktu untuk berenang setelah menyusuri sungai dengan ketinting. Namun, sebaiknya tidak mengunjunginya pada musim hujan, karena air akan berwarna kecokelatan, terlihat tidak cantik. Disini Anda akan mengagumi Taman Eden seperti di Green Canyon.
dwiyuni.wordpress.com/2009/07/30/
Indonesia
juga memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif. Salah satunya yang
populer adalah Gunung Semeru, gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa. Gunung
Semeru atau Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan
puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut. Gunung berapi ini
masih aktif hingga saat ini. Gunung
ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Taman
nasional ini terdiri dari pegunungan dan lembah seluas 50.273 hektare.
Dari puncak Semeru, Anda bisa melihat gunung-gunung lain, seperti Bromo,
Batok, Watangan, Kursi, dan Widodaren. Diperlukan waktu sekitar empat hari untuk mendaki puncak Gunung Semeru pulang-pergi. Untuk mendaki Gunung Semeru, perjalanan dapat ditempuh lewat Kota Malang atau Lumajang. Pada saat pendakian, Anda akan menemukan surga. Surga tersebut adalah Ranu Kumbolo, danau yang berada di kaki Gunung Semeru. Meninggalkan Ranu Kumbolo, Anda pun akan mendaki bukit terjal, dengan pemandangan yang sangat indah di belakang ke arah danau. Di depan bukit terbentang padang rumput luas yang dinamakan oro-oro ombo. Oro-oro ombo dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Eropa.
Pos selanjutnya bagi pendaki untuk beristirahat adalah Kalimati. Pos Kalimati berada pada ketinggian 2.700 meter, di sini Anda dapat mendirikan tenda untuk beristirahat. Pos ini berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk membuat api unggun. Selain Kalimati, sebelum puncak biasanya pendaki beristirahat di Arcopodo. Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu.
Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa bendera segitiga kecil berwarna merah. Semua barang bawaan sebaiknya tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak sebaiknya dilakukan pagi-pagi sekali sekira pukul 02.00 WIB dari Arcopodo. Di puncak Gunung Semeru (Puncak Mahameru), Anda disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, juga dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena ada gas beracun dan aliran lahar. Pemandangan dari puncak ini sangat indah, bagaikan samudra di atas langit. Saat hampir mencapai puncak, Anda akan merasakan bagaimana berada di atas awan.
Namun saat berada di puncak sebaiknya berhati-hati, pasalnya Semeru masih sering mengeluarkan letusan dan gas beracun. Soe Hok Gie, salah seorang tokoh aktivis Indonesia dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia, meninggal di Gunung Semeru pada 1969 akibat menghirup asap beracun di Gunung Semeru. Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau, yaitu Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor. Jangan lupa juga mengenakan baju tebal untuk mencegah hipotermia dan juga kacamata agar bisa melindungi wajah dari hujan abu. Satu hal yang pasti, saat mencapai puncak tertinggi di Pulau Jawa, segala keingintahuan Anda terbayar meski lelah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar